Keyakinan atau akidah adalah unsur yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Ia merupakan referensi bagi suatu tindakan, dalam arti bahwa sebelum seseorang melakukan suatu perbuatan, dia hampir selalu menimbangnya dengan keyakinan yang dimilikinya. Sebelum bertindak, seseorang yang memiliki keyakinan agama, misalnya, pasti terlebih dahulu menilai apakah perbuatan yang akan dilakukannya sesuai deangan keyakinan agamanya atau tidak. Jika sesuai, dia akan melakukannya dengan sebaik-baiknya, sebab dia yakin bahwa perbuatannya tidak saja memiliki dampak bagi kehidupan masa kininya, tetapi juga pada kehidupan akhiratnya nanti. Akan tetapi jika perbuatannya bertentangan dengan keyakinannya, maka kemungkinan besar ia tidak akan melakukannya. Kalau pun karena satu dan lain alasan kemudian dia melaksanakannya juga, pasti dia akan merasa bersalah dan berdosa Akidah tidak hanya berpengaruh dalam menentukan sikap dan prilaku individu dengan Tuhannya, terlebih bagi umat Islam akidah merupakan petunjuk yang dapat mewarnai interaksi sosial, seperti hukum, politik, bisnis dan hubungan keluarga serta kelompok. Sebab keyakinan itulah yang membentuk konsep Tuhan, manusia, alalam dan hubungan manusia denagan keduanya.
Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7, dimana Indonesia masih berbentuk kerajaan dalam cakupan wilayah Nusantara. Dalam catatan sejarah, umat Islam memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuagkan tanah Indonesia yang kala itu dijajah oleh kolonial Belanda selama tiga abad setengah dan dilanjutkan oleh penguasa Jepang selama kurang lebih tiga tahun. Semangat juang umat Islam yang dikomando oleh para Kyai sangat tinggi untuk merebut Indonesia supaya merdeka.Dalam memperjuangkan kemerdekaan, para Nasionalis Islam mencita-citakan terbentuknya suatu Negara Islam. Salah seorang dari mereka ini adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo seorang tokoh politik dari Masjumi, yang mencoba merealisasikan cita-citanya untuk membentuk suatu negara Islam selama terjadi masa pergolakan revolusi di Indonesia. Dengan semangat juang dan aqidahnya yang kuat, dia mendirikan gerakan Darul Islam, dan pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) dengan tujuan, suatu saat kelak Negara ini akan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo adalah salah seorang yang bercita-cita tinggi dan memiliki semangat juang yang kuat untuk menegakan kemerdekaan bagsan indosesia dengan dasar menegakan Dinullah. Pemikiran dan perjuangan Kartosoewirjo menjadi pengisi sejarah pejuangan Indonesia yang tidak habis ditelan zaman. Cita-cita agung yang disertai kecerdasan berpikir dan semangat perjuangan yang luar biasa untuk menegakan Dinullah tidak surut dan berhenti, meskipun tekanan politik yang sangat besar.Begitu kuatnya cita-cita Kartosoewirjo untuk menegakan Nagara Islam terlihat dalam berbagai pemikirannya yang selalu menisbatkan berbagai langkahnya untuk mendapat keridlaan Allah s.w.t. kosep tauhid yang dia tanamkan terlihat dalam menafsirkan kalimah tauhid (kalimat at- thayyibah), dengan empat kerangka LA, yaitu:
Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7, dimana Indonesia masih berbentuk kerajaan dalam cakupan wilayah Nusantara. Dalam catatan sejarah, umat Islam memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuagkan tanah Indonesia yang kala itu dijajah oleh kolonial Belanda selama tiga abad setengah dan dilanjutkan oleh penguasa Jepang selama kurang lebih tiga tahun. Semangat juang umat Islam yang dikomando oleh para Kyai sangat tinggi untuk merebut Indonesia supaya merdeka.Dalam memperjuangkan kemerdekaan, para Nasionalis Islam mencita-citakan terbentuknya suatu Negara Islam. Salah seorang dari mereka ini adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo seorang tokoh politik dari Masjumi, yang mencoba merealisasikan cita-citanya untuk membentuk suatu negara Islam selama terjadi masa pergolakan revolusi di Indonesia. Dengan semangat juang dan aqidahnya yang kuat, dia mendirikan gerakan Darul Islam, dan pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) dengan tujuan, suatu saat kelak Negara ini akan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo adalah salah seorang yang bercita-cita tinggi dan memiliki semangat juang yang kuat untuk menegakan kemerdekaan bagsan indosesia dengan dasar menegakan Dinullah. Pemikiran dan perjuangan Kartosoewirjo menjadi pengisi sejarah pejuangan Indonesia yang tidak habis ditelan zaman. Cita-cita agung yang disertai kecerdasan berpikir dan semangat perjuangan yang luar biasa untuk menegakan Dinullah tidak surut dan berhenti, meskipun tekanan politik yang sangat besar.Begitu kuatnya cita-cita Kartosoewirjo untuk menegakan Nagara Islam terlihat dalam berbagai pemikirannya yang selalu menisbatkan berbagai langkahnya untuk mendapat keridlaan Allah s.w.t. kosep tauhid yang dia tanamkan terlihat dalam menafsirkan kalimah tauhid (kalimat at- thayyibah), dengan empat kerangka LA, yaitu:
- La mathluba illallah, dalam ma’na: tiada yang dicari dan diusahakan, kecuali rahmat dan ridla Allah; Tiada yang dicari dan diusahakan, kecuali pemimpin pembawa amanat Allah; Tiada yang dicari dan diusahakan, kecuali agama/kerajaan Allah.
- La maqshuda illallah, dalam ma’na: tiada titik tujuan, kecuali idzharnya pemimpin pembawa amanat Allah; tiada titik tujuan kecuali idzharnya agama/kerajaan Allah.
- La ma’buda illallah, dalam ma’na: tiada yang disembah, kecuali Allah; tiada yang dita’ati dan disetiai, kecuali pemimpin pembawa amanat Allah; tiada yang dijunjung tinggi, kecuali agama kerajaan Allah.
- La maujuda illlallah, dalam ma’na: tiada yang wujud muthlak, kecuali Allah; tiada yang diakui wujud/ada, kecuali pemimpin pembawa amanat Allah; tiada yag diakui wujud/ada, kecuali agama/kerajaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar